http://1.bp.blogspot.com/-JAztj-i4vZA/UUQkuy5nbyI/AAAAAAAAAG0/Pwxi7oq1hck/s1032/HEADER.png

This is an example of a HTML caption with a link.

Rabu, 11 Desember 2013

Pantai Greweng Gunungkidul, Laksana Negeri Para Dewa


detikTravel Community -  
Langit yang berubah kuning ke merah-merahan, disambut ombak yang bergulung gahar menghantam karang. Pemandangan bak negeri para dewa ini dapat kita nikmati di Pantai Greweng, Gunungkidul.
Gunungkidul, sebuah kabupaten di ujung timur DI Yogyakarta, mempunyai keindahan alam luar biasa, khususnya destinasi wisata pantai. Begitupun dengan Pantai Greweng, ciri khasnya berupa batuan karang, menambah eksotisnya pemandangan.
Pantai ini terletak di Kelurahan Jepitu, Kecamatan Girisubo. Masyarakat di sana bilang, nama Greweng merupakan cara untuk menggambarkan kondisi pantai yang terdiri dari karang. Batu-batu tersebut tersusun secara alami. Sebagian warga juga menyebut dengan istilah batuan kera.
Tidak puas hanya mendengar cerita keindahannya saja, saya penasaran ingin mengunjungi Pantai ini. Ketika itu Oktober 2013, saya bersama seorang teman menyempatkan diri untuk berkunjung ke sana. Dalam perjalanan kami menemukan banyak sekali papan nama menuju pantai. Di antaranya, Pantai Krakal, Sundak, Drini dan masih banyak lagi.
Tidak sulit untuk menemukan lokasi Pantai Greweng. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Meski begitu, dibutuhkan sedikit perjuangan untuk mancapainya. Pantai Greweng berada di sepanjang deretan pantai-pantai Selatan Gunungkidul. Berdekatan dengan Pantai Wediombo serta pantai-pantai yang lain. Lokasinya berada di balik bukit terjal serta jalan setapak, tidak memungkinkan kendaraan bermotor masuk sampai di bibir pantai.
Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB. Syukurlah masih bisa mengejar waktu. Beruntung dapat menyaksikan sunset di sini. Keringat yang bercucuran serta tenaga yang terkuras terasa hilang begitu sampai di bibir Pantai Greweng. Tidak sia-sia, ternyata ada hasilnya. Suara deburan ombak bak tsunami serta warna pantai kekuning-kuningan menyambut kami. Indah sekali, seakan tidak mampu berkata lagi. Kamera langsung di mainkan jangan sampai momen spesial ini terlewatkan.
Bak negeri para Dewa, kalimat ini tidak berlebihan untuk menggambarkan keindahan Pantai Greweng di sore hari. Ketika tiba, air laut nampak surut, tetapi ombaknya tetap terlihat. Bagaimana kalau waktu air pasang, saat surut saja sebesar ini.
Terdapat sungai kecil di sana. Sungai ini dangkal serta airnya jernih. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, tempat ini juga biasa dimanfaatkan untuk berkemah oleh para wisatawan. Mereka umumnya mahasiswa yang menghabiskan waktu liburan. Lokasi ini sepi, tidak ada siapapun ketika kami tiba. Ada bekas jejek kaki di pasir, baru ada yang mengunjungi rupanya.
Sebagai gambaran, Pantai Greweng diapit dua bukit yang tidak begitu besar. Di tengahnya terdapat batu karang. Ketiganya tampak indah, karena ketika matahari tenggelam, terlihat seakan-akan bersembunyi di balik bukit tersebut.
Pantai ini juga terdiri dari pasir putih yang bersih. Pantas saja kalau banyak wisatawan yang memanfaatkannnya sebagai tempat berkemah. Kondisinya masih tampak alami dan bersih tidak terlihat sampah berserakan. Berada di sisi kanan terdapat dua batu yang berjajar. Di sela-sela keduanya biasa dimanfaatkan untuk memasang tempat tidur gantung.
Di balik bukit sebelah kanan, atau sebelah barat pantai terdapat gua. Gua ini pada masa lalu sering dijadikan sebagai tempat untuk bertapa. Di sebelah kiri pantai atau Timur Pantai Greweng, letaknya juga di balik bukit terdapat pulau yang dinamakan Pulau Kalong. Ada juga yang menyebut dengan istilah Pulau Gelatik. Konon, zaman dahulu kala pulau tersebut banyak terdapat binatang kalong atau kelelawar serta burung gelatik. Namun sekarang sudah punah keberadaannya.
Ketika kami sedang asyik memotret dari kejauhan, tampak seseorang yang sedang berjalan sambil memikul kayu bakar. Rupanya warga sekitar yang sedang mengantarkan kayu bakar serta beberapa buah ketela. Ia di esan para pemancing untuk mengirim kayu buat bakar ikan. Dari keterangan yang diberikan di balik bukit Timur pantai ini, terdapat Pantai Sinden. Tempat tersebut kerap dijadikan lokasi memancing. Biasanya mereka juga menginap di pinggir pantai.
Hari mulai gelap, ombak di laut juga semakin besar, air mulai pasang. Teringat dengan pesan bapak pembawa kayu bakar, kalau berada di sini sampai malam tanpa membawa alat penerangan, akan kesulitan ketika pulang nanti. Sebab di sini sama sekali tidak ada lampu penerangan. Hanya mengandalkan cahaya bulan yang redup, karena bukan bulan purnama. Apalagi lampu senter tertinggal di kendaraan. Oleh karenanya, kami buru-buru pergi meninggalkan pantai.
sumber : detiktravel.com



Ini Dia Pesawat Yang Paling Digilai Maskapai Dunia


 Dubai : Boeing seri 777X terbukti menjadi jenis pesawat yang paling ditunggu-tunggu banyak maskapai dunia. Pekan lalu dalam pameran penerbangan global Dubai AirShow, produsen pesawat komersial, Boeing, mengumumkan pihaknya telah berhasil menjual habis 259 pesawat seri 777X.
Seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (20/11/2013), empat maskapai besar tercatat membeli seluruh unit pesawat tersebut dengan total harga sebesar US$ 95 miliar atau setara Rp 1.110 triliun.
Seri Boeing 777X merupakan versi terbaru dari Boeing 777 dengan badan yang lebih panjang, dilengkapi sayap komposit dan mesin baru yang lebih canggih.
Selain itu, semua pesawat tipe 777X juga menjanjikan penghematan bahan bakar sebesar 12%. Tak heran, pesawat tersebut menjadi incaran banyak maskapai di tengah harga minyak yang masih melambung.
Boeing 777X terdiri dari dua jenis pesawat yaitu 777-8X dan 777-9X. Pesawat tipe 8X menjanjikan penerbangan dengan jarak tempuh hingga 8.200 mil laut dan menyediakan ruangan yang mampu menampung 400 penumpang.
Pesawat tersebut mampu meraup banyak keuntungan jika mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Pasalnya dibandingkan pesawat komersial manapuun, 8X memiliki biaya operasional paling rendah untuk setiap kursi penumpang.
Tiga dari maskapai yang membeli Boeing seri 777X ini diketahui berbasis di Timur Tengah. Emirates telah memesan 150 unit baru, Qatar Airways telah membeli 10 unit sementara Etihad Airways membeli 50 unit pesawat. Maskapai keempat adalah Lufthansa dari Jerman yang telah memesan 34 pesawat.
Saat ini, seri 777X tengah dalam pengembangan. Boeing berharap dapat mulai berproduksi pada 2017 dan meluncurkannya pada 2020. Lokasi pembangunan pesawat masih menjadi misteri hingga saat ini.
Urusan persaingan, Boing menyatakan 8X akan bersaing dengan Airbus A350-1000 sementara 9X akan bertarung dengan kelasnya sendiri. (Sis/Nur)
sumber : liputan6.com 



Egypt Air Terbang Perdana dari Jakarta ke Kairo


Jakarta : Satu lagi maskapai penerbangan asing bakal terbang di langit Jakarta dalam waktu dekat ini. Egypt Air melalui PT Mesirindo Utama berencana terbang perdana dari Jakarta-Kairo-Jakarta pada akhir tahun ini.
Presiden Direktur Egypt Air Indonesia Raden Saleh Abdul Malik mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Egypt Air Cairo selama lebih dari 16 tahun dengan rute penerbangan ke Malaysia, Bangkok dan sempat ke Singapura.
"Setelah 16 tahun bekerja sama, ini pesawat dan penerbangan pertama dari Kairo ke Jakarta dengan menggunakan pesawat seri 777-300 ER. Bakal terbang dari Jakarta-Kairo-Jakarta via Bangkok," kata dia saat ditemui di acara Launching Penerbangan Langsung Egypt Air di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Tanpa transit, Saleh menambahkan, Egypt Air akan mulai mengoperasikan empat penerbangan dalam sepekan, yakni Senin, Kamis, Jumat dan Minggu.
"Penerbangan Jakarta ke Kairo akan lepas landas pukul 19.10 WIB dan mendarat pukul 05.30 waktu setempat. Sementara Kairo-Jakarta akan take off pukul 23.35 waktu setempat dan mendarat 05.40 WIB," jelasnya.
Saleh mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, hampir sama dengan Mesir. Potensi pasar sangat terbuka lebar bagi penumpang yang ingin melakukan ibadah.
"Bagi kaum muslim bisa ibadah mengunjungi makam Imam Syafii ataupun belajar di sana. Sedangkan untuk umat kristiani, mereka bisa melaksanakan hollyland atau perjalanan ibadah ke Yerussalem, dan lainnya," jelas dia.
Egypt Air telah berusaha meningkatkan konektivitas di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir dengan menyediakan transportasi penumpang dan kargo udara. Maskapai ini telah terbang dengan 79 armada ke 78 destinasi yang tersebar di 53 negara di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika. (Fik/Ndw)
sumber : liputan6.com



Daftar Maskapai Komersial di Bandara Halim Ditunjuk Pekan Depan


Jakarta : Bandara Halim Perdanakusuma akan mulai dimanfaatkan untuk mengurai kepadatan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di 2014. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.

"Nanti yang menentukan maskapainya dari Kemenhub, masih tunggu kabar Angkasa Pura," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).Namun, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo mengaku penentuan maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma baru akan digelar pekan depan.
Djoko mengaku karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Sebelumnya dikabarkan maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)

sumber : liputan6.com



Penerbangan yang Pindah ke Bandara Halim untuk Rute Domestik


Jakarta : Pemerintah berencana memakai Bandara Halim Perdanakusuma sebagai lokasi pilihan lain untuk jalur transportasi udara komersial yang sebelumnya berlangsung di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng mulai 2014.

"Untuk jenis pesawatnya apa saja bisa karena Bandara Halim juga luas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo menyebutkan beberapa maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim ditujukan untuk rute domestik.
Djoko mengungkapkan jika pemerintah baru akan menggelar pertemuan untuk penentuan maskapai penerbangan mana saja yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma pekan depan.
Sebab itu, dia mengaku belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 sampai 7 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.
Namun, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)

Sumber : liputan6.com



Berikut Rute-rute yang Siap Diterbangi NAM Air


Jakarta. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air resmi memperkenalkan maskapai anak usahanya, NAM Air. Hal ini setelah perusahaan menerima Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal dengan nomor SIUAU/NB-031 tanggal 2 Agustus 2013.
"NAM Air akan melengkapi dan mengiringi kiprah Sriwijaya Air dalam merajut kepulauan di seluruh Indonesia," ucap Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Rencananya, pesawat yang digunakan maskapai adalah Boeing 737-500 berkapasitas 120 tempat duduk (seat) dengan konfigurasi terdiri dari 2 kelas, yaitu 8 seat eksekutif dan ekonomi 112 tempat duduk.
Pada penerbangan perdananya, 2 unit pesawat siap beroperasi untuk rute-rute pendek. Rute yang diincar NAM Air seperti Jakarta-Sorong, Jakarta-Kupang, Jakarta-Pangkal Pinang, Jakarta-Pontianak, Surabaya-Luwuk, Surabaya-Pangkalanbun, Surabaya-Biak, Surabaya-Denpasar, Denpasar-Waingapu, Denpasar-Meumere , dan Denpasar-Kupang.
"Diproyeksikan NAM Air bisa menjangkau ke wilayah yang lebih dalam lagi seperti tingkat kabupaten dan kotamadya," lanjut dia. (Dny/Nur)

sumber : liputan6.com



NAM Air Terbang Rute Perdana Jakarta-Pangkalpinang


Jakarta : NAM Air, maskapai penerbangan anak usaha Sriwijaya Air, resmi melakukan penerbangan perdana (Inaugural Flight) dengan rute Jakarta-Pangkalpinang pada Selasa (10/12/2013) 
Penerbangan perdana ini dilakukan NAM Air dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 pada pukul 10.00 LT dan  tiba di Pangkalpinang pada pukul 10.50 LT.
"NAM Air hadir untuk menjadi feeder atau pengumpan bagi Sriwijaya Air, yang saat ini telah melayani penerbangan dari Sabang hingga Merauke," ungkap ujar Direktur Utama NAM Air Jefferson Jauwena dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/12/2013).
Kehadiran NAM Air, menurut dia, akan menjadi pilihan lain bagi pengguna jasa penerbangan yang akan bepergian ke wilayah Indonesia.
"Bila rute penerbangan Sriwijaya Air melayani antar ibukota propinsi di seluruh Indonesia maka NAM Air akan melayani rute lanjutan menuju ke wilayah di tingkat kotamadya atau kabupaten,” tegas Jefferson.
Menurut rencana, pada 19 Desember mendatang, NAM Air akan memulai penerbangan reguler pertama dengan menggunakan dua pesawat.
Adapun rute yang akan diterbangi yakni dari Jakarta – Pontianak (PP) dan Jogjakarta – Pontianak (PP). Sementara itu, untuk pesawat kedua, direncanakan menerbangi rute Palu – Luwuk (PP), Surabaya – Palu (PP), Surabaya – Pangkalanbun (PP) dan Semarang – Pangkalanbun (PP).
Maskapai ini diketahui telah menerima Sertifikat Operator Penerbangan atau Air Operator Certificate (AOC) 121-058 tertanggal 29 November 2013 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Dalam kategori bisnisnya, NAM Air berada pada kategori Medium Service, sama halnya posisi yang diterapkan Sriwijaya Air. Kesamaan kategori pelayanan inilah menjadi aset yang kuat untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik pelanggan Sriwijaya Air maupun NAM Air tanpa perbedaan hitungan harga tiket dan pelayanannya.
Dengan kesamaan posisi ini maka segala bentuk pelayanan pelanggan sama persis antara Sriwijaya Air dengan NAM Air. (Yas/Nrm)
sumber : liputan6.com